Friday 22 March 2013

Ebook 40 Langkah Mudah Merakit Komputer


Buat teman-teman yang ingin belajar cara merakit komputer/PC, berikut Dutashare akan menshare sebuah ebook tentang cara Merakit PC dengan 40 langkah mudah...

Download ebooknya
disini

atau silakan baca secara online disini 

Paket Ebook Islam V. 1


Download Ebook Islam

• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAZ AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Download DISINI

Wednesday 20 March 2013

Trik Sulap Mematikan Lilin Dengan Mata



Mematikan Lilin Dengan Mata
Bagaimana cara mematikan lilin dengan pandangan mata ? Ilmu ini memang ada dan anda dapat melatihnya, tapi berapa lama anda akan menguasainya. Nah dalam trik ini dapat anda sajikan sebagai hiburan semata kepada kawan anda.
Yaitu dengan melubangi terlebih dahulu lilin yang akan di atraksikan tersebut dengan jarum atau paku kecil dan mengisikan sedikit air ke dalam lubang tersebut. Kemudian menutup kembali lilin itu dengan bakaran /tetesan lilin, sehingga tak tampak dari luar kalau lilin tersebut sudah di modifikasi.
Ketika mengatraksikan di depan teman – teman anda, anda harus ingat kira –kira dimana anda mengisikan air ke dalam lilin tersebut. Setelah nyala api dekat pada batas air tersebut, anda bisa pura – pura  berkonsentrasi sambil menatap nyala lilin tersebut sampai mati.

Trik Sulap Menebak Usia Seseorang


Effects : Anda bisa menebak usia seseorang melalui perhitungan matematis.
Prosedur :
1. Panggil seseorang naik ke atas panggung, pastikan tidak ada rekayasa di antara anda
berdua.
2. Suruh ia memikirkan usianya dalam hati(misal 51)
3. Kalikan dengan 3 (51 x 3= 153)
4. Tambah 1 (153+1=154)
5. Kalikan 3 (154x3=462)
6. Tambahkan dengan usianya (462+51=513) Suruh ia meneriakkan hasilnya pada anda.
7. Untuk mengetahui usianya, buang saja digit terakhir pada hasil akhir angka tersebut. Usianya
dapat diketahui lewat digit yang tidak dibuang.

selamat mencoba

Contoh KTI Keperawatan :Hubungan Antara Shalat Qiyamul Lail Terhadap Tekanan Darah Lansia Hipertensi



 Hubungan Antara Shalat Qiyamul Lail Terhadap Tekanan Darah Lansia Hipertensi

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak dan ginjal.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini merupakan beban yang besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun negara. (Setianto, 2007).
Prevalensi hipertensi di Vietnam pada tahun 2004 mencapai 34,5%, Thailand (1989) 17%, Malaysia (1996) 29,9%, Philippina (1993) 22%, dan Singapura (2004) 24,9%. Sedangkan di Amerika prevalensi tahun 2005 adalah 21,7%. Di Indonesia, belum ada data nasional lengkap untuk prevalensi hipertensi. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 8.3%. Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1% (2000). Pada wanita, angka prevalensi mencapai 16% (1988), 17% (1993), dan 12,2% (2000). Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20%. Survei di pedesaan Bali (2004) menemukan prevalensi pria sebesar 46,2% dan 53,9% pada wanita. (Amalia, 2007).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti strok untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan mesyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2005 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (Amalia, 2008).
Angka-angka prevalensi hipertensi di Indonesia telah banyak dikumpulkan dan menunjukkan, di daerah pedesaan  masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan  kesehatan. Dari segi case-finding maupun penatalaksanaan pengobatannya jangkauan masih sangat terbatas dan sebagian  besar penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. Prevalensi terbanyak berkisar antara 6 sampai dengan 15% tetapi angka-angka ekstrim rendah seperti di Ungaran, Jawa  Tengah 1,8%; Lembah Balim Pegunungan Jaya Wijaya, Irian  Jaya 0,6%; dan Talang Sumatera Barat 17,8%. Nyata di sini dua angka yang dilaporkan oleh kelompok yang sama pada 2 daerah pedesaan di Sumatera Barat menunjukkan angka yang tinggi. Oleh sebab itu perlu diteliti lebih lanjut, demikian juga angka yang relatif sangat rendah. (Amalia, 2008).
         Hasil rekapitulasi kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2007 penyakit hipertensi sebagian besar di derita oleh lansia yaitu menempati urutan ke-tiga dari 10 penyakit yang diderita pada lansia, yaitu sejumlah 1489 penderita atau sekitar 17,10%. Sedangkan pada periode tahun 2008 didapati jumlah penderita hipertensi di Puskesmas Kemalaraja tepatnya di Pustu Kemelak sebanyak kurang lebih 20 penderita yang saat ini aktif mengikuti kegiatan Posyandu Lansia.
Sholeh (2007) dalam seminar ia menjelaskan bahwa shalat Qiyamul lail memiliki manfaat yang luar biasa terhadap kesehatan. Dengan izin Allah telah membuktikan hal tersebut secara ilmiah melalui penelitian terhadap sampel darah orang yang istiqomah melakukan shalat Qiyamul lail. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Shalat Qiyamul lail  yang dilakukan dengan khusuk, ikhlas, kontinyu dan penuh pengharapan akan ridho Allah SWT pada waktu tengah malam dapat mendatangkan rasa ketenangan dan ketentraman yang luar biasa. Suasana yang tenang dan sunyi pada malam hari dapat menunjang konsentrasi, sehingga khusukan dalam shalat lebih mudah didapat. Dalam kondisi seperti ini, bacaan shalat dan do’a yang dipanjatkan dapat lebih mudah diresapi maknanya. Sehingga shalat Qiyamul lail dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif akan datangnya pertolongan Allah SWT. Reaksi positif seperti ini dapat menghindari dan mengendalikan reaksi stress, serta terjadi peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik, sehingga gangguan kesehatan seperti kanker, diabetes, kolestrol tinggi, hipertensi, asam urat tinggi dan lain-lain dapat disembuhkan.
Pengobatan penderita hipertensi tidak hanya dilakukan dengan metode farmakologis saja, tetapi juga dapat dilakukan dengan pendekatan spiritual. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa doa, zikir, dan shalat dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya penelitian yang dilakukan ilmuwan Larson dan Gunawan (2008) terhadap pasien dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan dengan kelompok (bukan pasien hipertensi), diperoleh kenyataan bahwa komitmen agama kelompok kontrol lebih baik dan kegiatan keagamaan seperti doa, zikir dan shalat Qiyamul lail dapat mencegah seseorang dari hipertensi.
         Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang Hubungan antara Manfaat Shalat Qiyamul lail Terhadap Penderita Hipertensi pada lansia di Pustu Kemelak wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009.

B.     Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Hubungan antara Shalat Qiyamul lail terhadap tekanan darah penderita hipertensi pada lansia di Pustu Kemelak wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009.

C.        Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan pada penelitian ini adalah:
1.      Bagaimanakah proprosi tingkat hipertensi pasien?
2.      Apakah ada perbedaan tekanan darah pasian yang Qiyamul lail teratur dengan pasien yang tidak teratur Qiyamul lail?

D.        Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Diketahuinya perbedaan tekanan darah pasien yang Qiyamul lail dengan pasien yang tidak teratur Qiyamul lail pada penderita hipertensi pada lansia di Pustu Kemelak wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009.

2.      Tujuan Khusus
a.       Diketahuinya proprosi hipertensi pada lansia di Pustu Kemelak wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009.
b.      Diketahuinya perbedaan tekanan darah pasien hipertensi yang Qiyamul lail teratur dan tidak teratur pada lansia di Pustu Kemelak wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009.

E.     Manfaat Penelitian
1.      Bagi Instansi Kesehatan.
                  Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan dalam perencanaan program untuk meningkatkan layanan kesehatan yang profesional khususnya mengenai penanggulangan dan perawatan penderita hipertensi.
2.      Bagi Institusi Pendidikan
            Dapat dijadikan referensi dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
3.      Bagi Peneliti
                  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan keahlian peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Qiyamul lail
          1.        Konsep Qiyamul lail
Qiyamul lail adalah salah satu ibadah nafilah yang dilakukan pada sepertiga malam. Qiyamul lail telah dicontohkan Rasulullah SAW jauh sebelum perintah shalat fardu diturunkan Allah SWT.
Hadits dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman : “Siapa yang berdoa kepadaku niscaya aku kabulkan! Siapa yang meminta kepadaku niscaya aku beri!”. Demikianlah keadaanya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari dan Muslim).
Jumlah rakaat sholat Qiyamul lail sebenarnya tidak ada batasan hingga jumlah maksimal rakaat sholatnya. Namun yang paling utama tidaklah lebih dari 11 rakaat dan ditambah sholat witir. Ada beberapa rakaat sholat witir yaitu 3 rakaat, 1 rakaat, 5 rakaat, 7 dan 9 rakaat. Adapun beberapa waktu yang utama untuk melakukan Qiyamul lail yaitu:
a.       Sangat utama : sepertiga malam pertama (ba’da isya – 22.00)
b.      Lebih utama : sepertiga malam kedua (pukul 22.00 – 01.00)
c.       Paling utama : sepertiga malam terakhir (pukul 01 – subuh)
Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat (waktu), seandainya seorang muslim meminta sesuatu kebaikan di dunia maupun akhirat kepada Allah Swt akan memberinya dan itu berlaku setiap malam” (HR Muslim)
Keutamaan, manfaat dan keistimewaan Qiyamul lail yaitu
1.      Meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit
2.      Jauh dari kelalaian hati
3.      Dikabulkan do’anya
4.      Mendapatkan keistimewaan
5.      Dimudahkan menuju syurga
6.      Menghilangkan stress dan kegalauan hati dan lain-lain
          2.        Tahajud Menurut Ilmu Kesehatan
Shalat bagi kesehatan merupakan sebuah sistem pertahanan yang sempurna bagi yang mengerjakannnya dan juga merupakan pakaian orang-orang yang beriman karena shalat adalah perintah langsung dari Yang Maha Pencipta dan di kerjakan langsung tanpa tendensi apapun yang semata-mata hanyalah perintah dari-Nya.
Dalam ilmu kedokteran, setiap harinya mulai dari waktu pagi atau subuh sampai dengan ashar pekerjaan manusia di dominasi oleh pekerjaan yang berubungan dengan sistem syaraf otonom sehingga merangsang jantung dan pembuluh darah beserta otot-otot polos lainnya disebut sistem kerja adrenergik. Sementara malam hari merupakan sistem kerja kolenergik.
Pencernaan makanan yang bekerja seharian mulai diistirahatkan dengan mengurangi segala getah cerna dalam tubuh mulai dari mulut sampai usus. Dalam hal ini mungkin kita bisa memunculkan sebuah pertanyaan sederhana, mengapa ketika shalat berjama’ah, Zuhur dan Ashar bacaan shalatnya tidak dikeraskan?
Dalam ilmu kesehatan diterangkan bahwa dengan mengeraskan suara pada shalat akan memubazirkan getah cerna yang memang sedikit. Sementara itu wahtu istirahat tubuh adalah waktu pencernaan mulai bekerja, yakni pada malam hari dan pada saat itu semua getah dalam tubuh dikeluarkan secara maksimal. Hal ini yang mungkin menyebabkan kenapa pada shalat Maghrib sampai Subuh bacaan shalat dikeraskan.
Berikut ini seluruh aktivitas ibadah shalat dilihat dari kacamata ilmu kedokteran adalah sebagai berikut :
      3.            Wudhu dan kesehatan.
Berwudhu adalah langkah awal sebelum melaksanakan shalat. Salah satu fungsi dari wudhu adalah mensucikan diri dari hadas kecil sebelum melakukan shalat. Dan ini merupakan salah satu syarat sahnya untuk melakukan shalat. Berwudhu hukumnya wajib sebelum melakukan shalat dan anggota badannya disucikan atau dibasuh diatur dengan jelas dalam Al-Qur’an.
Selain itu juga, para ahli kesehatan mengatakan dengan penyucian tubuh sebelum shalat (wudhu) adalah sebuah tindakan dalam rangka peremajaan kulit dan selaput lendir, gugus depan sistem pertahanan tubuh yang fungsinya untuk membawa contoh benda asing kepada limfosit T dan limfosit B dari sistem getah bening. Limfosit T dan B adalah mesin perang yang mampu memprogram penghancuran agresor yang sering menyebabkan penyakit kanker. Berikut basuhan wudhu dilihat dalam perspektif kesehatan:
d.      Berkumur berguna untuk menghindari penyakit pada gigi dan selaput lendir mulut.
e.       Membasuh hidung dengan cara intinsyaq (menghirup air ke dalam rongga hidung) sama dengan membersihkan hidung dari cemaran udara. Penangkal utama infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), Tubercolosis (TBC), dan infeksi hidung dan tenggorokan, mengenal kanker nasofasing (rongga hidung dengan sampai tenggorokan).
f.       Membasuh kedua tangan berguna untuk mencegah infeksi terutama paronichia atau infeksi kuku karena berlebihan pada saat memotong kuku, merupakan kompres dingin seperti layaknya yang digunakan untuk mengurangi nyeri pada luka bakar atau infeksi.
g.      Membasuh wajah merupakan pencegahan penyakit luar.
h.      Membasuh kedua kaki berguna untuk menghindarkan infeksi oleh kuman dan jamur, menghindarkan melanoma (kanker kulit terganas di telapak kaki).


      4.            Gerakan shalat dan kesehatan.
Ketika seseorang menggelar sejadah untuk menunaikan shalat qiyamu lail, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas semua anggota tubuhnya. Ini akan menspiritualkan intelektual seseorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya. Tidak hanya itu pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi kelenjar melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. Hormon ini yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula.
Qiyamu lail adalah sebuah gerakan ibadah yang dilakukan di sepertiga malam terakhir juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. Setidaknya pada saat berdiri tegak dan takbir secara tidak langsung akan membuat rongga thoraks dalam paru-paru membesar. Ini akan menyebabkan banyak oksigen masuk ke dalamnya. Ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam. Pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut leher dan jari kaki. Proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlah rakaat shalat Qiyamu lail yang kita lakukan.
Setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan keseluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama rukuk dan sujud. Selain itu dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dan tahyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainya. Tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar.
Ditinjau dari segi kesehatan dan kedokteran, shalat merupakan sebuah keindahan dari Yang Maha Sempurna, mampu mencegah manusia dari perbuatan munkar, bahkan mencegah manusia dari berbagai jenis penyakit. Jika shalat dilakukan dengan benar dan teratur. Apalagi ditambah dengan shalat-shalat yang dianjurkan lainnya. Maka tubuh manusia akan selalu sehat dan kuat. Maha suci Allah yang telah menurunkan kesempurnaan Islam. Berikut gerakan shalat dilihat dalam perspektif kesehatan:
1)      Takbiratul Ikhram: Berdiri tegak lurus.
Gerakannya adalah berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipat di depan perut atau dada di bagian bawah. Gerakan ini melancarkan gerakan aliran darah, getah bening dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung dibawah otak memungkinkan darah mengalir lancar keseluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khusunya pada tubuh bagian atas.
Ketika mulai berdiri tubuh terasa ringan karena berat tubuh tertumpu pada dua kaki. Otot-otot punggung sebelah atas dan bawah dalam keadaan kendur. Punggung dalam keadaan lurus, dengan pandangan terpusat pada tempat sujud. Pikiran berada dalam keadaan terkendali. Pusat otak, atas dan bawah menyatu membentuk satu kesatuan tujuan. Hal ini juga merupakan cerminan diri dan hati di hadapan Allah. Walau dalam kondisi berdiri tegak namun kepala ditundukkan ke tempat sujud. Hal ini mengisyaratkan bahwa kita diwajibkan untuk bertawadhu’ (rendah hati) dan menghindari kesombongan. Ini juga merupakan suasana yang sangat dahsyat dimana kita berdiri di hadapan Allah pada hari pengadilan (yaum al-din).
Saat kita berhadapan dengan Allah Yang Maha Mengetahui diri kita, dan kita berhadapan dengan Dzat yang sangat kita cintai, maka saat itu pula pikiran kita akan menjadi tenang, anggota badan tertunduk dan semua eksistensi diri kita menjadi tentram.
2)          Rukuk.
Rukuk adalah membengkokkan tulang belakang, dan merumuskannya meregangkan antara tulang dan otot punggung. Rukuk yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus dengan posisi kepala yang lurus dengan tulang belakang sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tidak akan tumpah.
Meletakkan tangan pada lutut seraya meluruskan tulang belakang dan menahannya akan memperlancar perdarahan dan getah bening. Karena itu, makanan bagi tulang belakang beserta ligament dan otot pendukungnya akan terjamin.
Seorang pakar psikologi Aliah, B.P. Hasan dalam bukunya Pengantar Psikokogi Kesehatan Islami mengatakan bahwa rukuk merupakan salah satu metode untuk menguatkan otot-otot pada persendian kaki yang dapat meringankan tegangan pada lutut. Ketika rukuk, seseorang meregangkan otot punggung sebelah bawah, otot paha, dan otot betis secara penuh. Tekanan akan terjadi pada otot betis secara penuh. Tekanan akan terjadi pada otot lambung, perut dan ginjal, sehingga darah akan terpompa ke atas tubuh.
Secara spiritual rukuk dapat membentuk seseorang supaya dalam kehidupannya menjadi manusia yang tidak sombong, memulai merendahkan dan menundukkan diri, dan senantiasa berusaha dalam memperhalus hati dan memperbaharui kekhusyukan shalat, merasakan bahwa dirinya hina dan merasakan pula kemuliaan Allah
3)      Iktidal.
Iktidal yakni bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak lurus setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Iktidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerakan berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan-latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian, efeknya pencernaan menjadi lebih lancar, postur tubuh kembali tegak sehingga memberikan tekanan pada aliran darah untuk bergerak ke atas. Hal ini dapat membuat tubuh mengalami relaksasi dan melepaskan ketegangan. Hal serupa juga terjadi ketika berdiri setelah sujud.
4)      Sujud.
Sujud yakni menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Sujud bermanfaat memompa aliran getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung diatas otak menyebabkan darah kaya oksigen akan mengalir maksimal ke otak, apalagi denga sujud yang lama dengan mengingat Allah. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu lakukan sujud dengan tumakninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah diotak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.


5)      Duduk Tasyahud.
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawaruk (tahiyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Iftirosy bertumpu pada pangkal paha yang berhubungan dengan syaraf.
Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawaruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostat) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur ini mencegah impotensi.
Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawaruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ, duduk dalam tasyahud dengan menekukkan jari yang berada pada kaki yang kanan, ini berfungsi untuk merefleksi (berfungsi pijat refleksi) syaraf-syaraf kaki dan memperlanjar peredaran darah hingga ke syaraf kepala. Posisi duduk tasyahud juga dapat membantu pencernaan dengan menggerakkan isi perut ke arah bawah. Tubuh akan mengalami relaksasi dan merangsang otot-otot pangkal paha sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan sakit pada pangkal paha.
6)      Salam.
Salam merupakan gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri  secara maksimal. Manfaatnya untuk relaksasi otot-otot sekitar leher dan kepala adalah menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
7)      Tumakninah.
Sudah seharusnya shalat kita dilaksanakan dengan tumakninah, yaitu gerakan berhenti sejenak dalam setiap gerakan shalat dan gerakannya dilakukan dengan tenang, rileks, dan santai setelah melakukan aktivitas dalam mengarungi semua dimensi kehidupan, semua rukun shalat harus dilakukan dengan tumakninah. Tumakninah merupakan bentuk relaksasi dalam shalat, dimana seseorang berdiam sejenak untuk merasakan istirahat atau bersantai-santai setelah mengalami kontraksi atau peregangan otot dan syaraf. Melalui tumakninah diharapkan seseorang mengalami kedamaian dan ketenangan sehingga dapat mengurangi rasa kecemasan.
              5.    Shalat Qiyamu lail  Menyembuhkan Hipertensi, Stroke, dan Gagal Jantung
Ketika berdiri dalam shalat energi yang dibutuhkan sebagian besar diambil dari lemak dan daging yang ada dipantat dan di tungkai bawah. Jika posisi ini dikerjakan secara berulang dan sempurna dapat menghilangkan timbunan lemak atau daging sehingga orang akan langsing, ramping dan ideal.
 Berkurangnya lemak dalam jaringan dapat mengakibatkan kadar lemak dalam peredaran darah menjadi rendah, normal, sehingga terhindar dari penyakit kardiovaskuler yang berupa penyempitan pembuluh darah (terjadi peristiwa pecegahan seperti yang dimaksud dalam surat Al-Isra ayat 82). Penyakit akibat penyempitan pembuluh darah karena tingginya kolestrol adalah penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung koroner, dan penyakit pendarahan otak yang lebih populer dengan istilah stroke.
Pada saat kepala menunduk dan dagu menempel pada leher terjadi rangsangan pada syaraf vagus sehingga aliran darah menjadi lancar, terutanma kalangan lansia. Pada prinsipnya setiap gerakan shalat meningkatkan neurotransmitter yang menjaga keseimbangan peredaran darah agar tetap lancar dan sehat.
              6.    Keutamaan dan Manfaat Shalat Qiyamul lail
Banyak keutamaan dan manfaat yang dapat kita peroleh ketika melaksanakan shalat Qiyamul lail, dilihat dari segi kesehatan adalah sebagai berikut:
a.       Menghilangkan Stress dan Kegalauan Hati
Pada saat yang sama, shalat Qiyamul lail pun bisa mendatangkan stress, terutama bila tidak dilaksanakan secara ikhlas dan kontinu. Jika tidak dilaksanakan dengan ikhlas dam kontinu akan terjadi kegagalan dalam menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinu maka akan sebaliknya.
Dengan begitu keikhlasan menjalankan shalat Qiyamul lail menjadi sangat penting. Selama ini banyak kiat dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya hanya Allah SWT yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah.
Jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat tahajud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi ini tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap tinggi maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi kortisol menurun maka indikasinya adalah terjadinya produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas akan menimbulkan kekecewaan, persepsi negatif, dan rasa tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stress.
Shalat Qiyamu lail yang dikerjakan secara rutin, khusyuk dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mekanisme yang efektif.
Respon emosional yang efektif atau coping mechanism dari pengaruh shalat tahajud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima oleh batang otak, kemudian ditransmisikan ke salah satu bagian otak  besar yakni talamus. Kemudian talamus menghubungkan hipokampus (pusat memori yang vital untuk mengkordinasikan segala hal yang diserap indra) untuk mengsekresi Gaba yang bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat acetylcholine, serotoni dan neurotrasmiter yang lain yang memproduksi sekresi kortisol.
Kita dianjurkan untuk bangun pada sebagian malam guna bersujud, berdiri dan membaca ayat-ayat Allah dengan teliti, atau dengan kata lain melaksanakan shalat yang dinamakan tahajud. Kita ketahui betapa pentingnya shalat Qiyamu lail meski derajatnya hanya sebagai shalat sunah, namun menjadi prioritas setelah kita menjalankan shalat wajib. Dengan menjalankan shalat Qiyamu lail dengan rutin, dan ikhlas kita akan mendapatkan ketenangan dan menimbulkan motivasi yang positif sehingga kita jauh dari rasa tertekan yang dapat menimbulkan stress.
b.      Meningkatkan Kekebalan Tubuh dan Mengusir Penyakit.
Shalat Qiyamu lail ternyata tidak hanya membuat pada pelakunya mendapatkan tempat istimewa dihadapan Allah, melainkan juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit.
Terkadang tidak terpikirkan oleh kita mengapa setiap hari kita harus berdo’a? Mungkin ada yang menjawab ini adalah kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan tuhan, ada juga yang menjawab ini sudah tersurat dalam kitab suci. Dan masih banyak lagi rasionalisasi yang bila dikaji bunyinya terdengar, bahwa berdo’a hanyalah kewajiban.
Namun semua yang kita anggap sebagai tanggung jawab, juga kewajiban ternyata memiliki pengaruh positif  buat hidup kita sendiri. Anda mungkin tidak sadar kalau kepatuhan-kepatuhan kita terhadap ritual keagamaan semisal shalat serta bentuk ritual lainnya memiliki pengaruh bagi meningkatnya sistem kekebalan tubuh kita.
c.       Mendidik jiwa.
Shalat Qiyamu lail juga dapat membersihkan jiwa, mendidik jiwa selalu bergantung kepada Allah, menyebabkan kita mendapatkan taufik, pertolongan dan rahmat-Nya, menjadi penolong di hari kiamat, meringankan  beban dan kesulitan besar.
              7.    Kiat Melaksanakan Shalat Qiyamu lail
Imam Al-Gazali memberikaan beberapa kiat penting agar dapat melaksanakan shalat tahajud dan menghidupkan waktu malam dengan berbagai variasi ibadah. Al-Gazali membaginya dalam dua macam kiat, kiat lahiriah dan kiat batiniah.
a.       Kiat lahiriah
Kiat lahiriah adalah  kiat yang bersifat fisik dan berkaitan dengan aktivitas jasmaniah, yaitu :
1)      Tidak berlebihan makan dan minum, umumnya orang yang biasa makan dan minum yang berlebihan batas kebutuhannya sangat mudah terserang kantuk kemudian tidur terlelap sehingga ia akan sulit untuk bangun dari tidur untuk melaksanakan shalat Qiyamu lail.
2)      Tidak melakukan kegiatan yang melelahkan anggota badan, kegiatan yang berat akan membebankan rasa lelah pada anggota tubuh. Bila ini yang terjadi, maka akan sangat mudah kita tertidur pulas dan susah untuk bangun kembali sesuai dengan jadwal kita.
3)      Mengistiqamahkan tidur qailulah. Tidur qailulah adalah tidur yang dilakukan pada waktu siang, umunya dilakukan pada sebelum shalat zuhur.
4)      Tidak melakukan dosa di waktu siang. Karena hal itu dapat mengeraskan hati dan menjauhkan diri dari berdekatan (taqarrub) pada-Nya serta menghalangi dari berbagai faktor yang bisa memudahkan meraih rahmat-Nya.
b.      Kiat batiniah
Kiat batiniah adalah yang bersifat nonfisik dan erat hubungannya dengan aktivitas hati, yaitu:
1)      Hati terbebas dari rasa dengki terhadap sesama kaum muslimin, terselamatkan dari berbagai bentuk bid’ah (penyelewengan terhadap agama), dan terentaskan dari kesedihan berlebihan terkait dengan masalah dunia.
2)      Memiliki rasa takut pada Allah SWT yang menguasai hatinya dan dibarengi dengan kecilnya bermacam harapan yang bersifat keduniawian.
3)      Mengetahui keutamaan qiyamul lail dari berbagai ayat, hadis, pesan sahabat, nasihat tabi’in, dan turunan ulama. Ini dilakukan untuk memperteguh harapan dan kerinduannya untuk mendapatkan pahala dan memperoleh derajat yang tinggi di surga nanti.
4)      Kecintaan kepada Allah SWT dan kekuatan cinta yang mendalam. Cinta dan iman yang kuat akan membawanya melakukan apa saja yang diperintahkan, bahkan sekedar hal yang dianjurkan oleh kekasihnya yang tak lain adalah Allah.
              8.    Hasil Penelitian Shalat Qiyamul lail di bidang kesehatan
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa shalat Qiyamul lail dapat menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya :
a.       Prof. Dr. H. Moh. Sholeh (2007), berkeliling ke berbagai daerah untuk memperkenalkan hasil penelitiannya melalui kegiatan Seminar dan Pelatihan shalat Qiyamul lail.  Dalam seminar ia menjelaskan bahwa shalat Qiyamul lail memiliki manfaat yang luar biasa terhadap kesehatan. Dengan izin Allah telah membuktikan hal tersebut secara ilmiah melalui penelitian terhadap sampel darah orang yang istiqomah melakukan shalat Qiyamul lail. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Shalat Qiyamul lail  yang dilakukan dengan khusuk, ikhlas, kontinyu dan penuh pengharapan akan ridho Allah SWT pada waktu tengah malam dapat mendatangkan rasa ketenangan dan ketentraman yang luar biasa. Suasana yang tenang dan sunyi pada malam hari dapat menunjang konsentrasi, sehingga khusukan dalam shalat lebih mudah didapat. Dalam kondisi seperti ini, bacaan shalat dan do’a yang dipanjatkan dapat lebih mudah diresapi maknanya. Sehingga shalat Qiyamul lail dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif akan datangnya pertolongan Allah SWT. Reaksi positif seperti ini dapat menghindari dan mengendalikan reaksi stress, serta terjadi peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik, sehingga gangguan kesehatan seperti kanker, diabetes, kolestrol tinggi, hipertensi, asam urat tinggi dan lain-lain dapat disembuhkan.
b.      Menurut hasil penelitian ilmuan Larson dan Gunawan (2008), yang meneliti kegiatan keagamanan seperti do’a, zikir, dan Shalat Qiyamul lail, dengan sampel penderita hipertensi, dibandingkan dengan kelompok yang bukan pasien hipertensi, diperoleh  kenyataan bahwa komitmen agama kelompok kontrol lebih baik dan dapat mencegah seseorang dari hipertensi.
c.       Menurut penelitian yang dijalankan di Pondok Pesantren Hidayatullah (2008) terhadap pengamal shalat Qiyamul lail secara berterusan, tepat dan tulus dapat menurunkan kadar horman kortisol, menumbuhkan respon emosional positif, koping yang efektif dan mampu beradaftasi dengan perubahan ritme sirkandian, pada kadar tinggi kortisol bersifat imonosupresif. Sebaliknya dalam kadar rendah kortisol dapat mempengaruhi proliferasi limfosit.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes