KATA PENGANTAR
Usaha Kecil Menengah dalam pengembangnya
diperlukan Studi walau dalam skala kecil dan sederhana,hal ini dilakukan untuk
menghindari keterlanjuran penanaman Modal yang ternyata tidak menguntungkan
(Suad Hasan,Suwarsono Muhammad,”Studi Kelayakan Proyek”,UPP AMP YKPN).
Disamping Studi Kelayakan juga tak kalah
penting adalah Riset Pemasaran hal ini Disamping Studi Kelayakan juga tak kalah
penting adalah Riset Pemasaran hal ini dilakukan agar UKM tersebut dapat
terbantu untuk mengetahui Keinginan,Kebutuhan sekaligus Kepuasan Konsumen
(Nugroho J Setiadi ,”Perilaku Konsumen” Penerbit Prenada Media).
Beberapa Aspek dalam Riset Pemasaran
antara lain adalah Riset Harus memperhatikan masalah Budaya setempat,Sosial
ekonomi,Pribadi dan Juga Aspek Psikologis dari Konsumen. Dengan memperhatikan
Studi kelayakan Proyek dan Riset Pemasaranya maka kita dapat menentukan jenis
usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian, resiko
kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Tujuan
Pengembangan Proyek
Dalam rangka meningkatkan pendapatan
pada saat krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha
usaha yang bersifat Agresif,Kreatif,Penuh perhitungan dan Berorientasi Pasar.
Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja
potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah baik,itu angkatan kerja baru
maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi perekonomian Makro terpaksa
harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan bekerja atau terkena PHK.
Dengan demikian tujuan dari pengembangan Proyek itu sendiri ada dua yaitu dari
Aspek Ekonomi dan dari Aspek Sosial,Aspek Ekonomi adalah untuk meningkatkan
pendapatan sementara Aspek sosial adalah untuk membantu Masyarakat dalam
mengatasi Pengangguran.
1.2.Studi
Kelayakan Proyek
Dari Pengamatan Langsung dan dari data
jumlah Mobil /Sepeda Motor yang melakukan Parkir di Rumah Makan Bakmi yang
sudah Cukup terkenal di Margonda dimana rata rata pengunjung setiap hari
mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa
Bakmi cukup laris dan memasyarakat serta dari segi Ekonomi layak untuk
dijadikan Produk yang akan dipasarkan. Data tersebut juga ditunjang oleh data
dari Rumah Makan Bakmi yang kurang terkenal yang notabene adalah produk Mitu
dari Rumah Makan Bakmi Terkenal di Depok dimana setiap hari rata rata menjual
lebih dari 100 porsi Dengan mengambil Asumsi bahwa kalau Proyek Bakmi ini
berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata ………maka
Omset yang diharapkan adalah Rp……..-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar
harga Bakmi adalah Rp……..,- jauh lebih rendah dibandingkan dengan Bakmi
Margonda yang sudah terkenal dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang
pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang.
Keuntungan yang akan diperoleh per ekor
dimana Faktor biaya dihitung sbb :
1.
Harga Ayam Hidup
: Rp.20.000,-/Ekor
2.
Biaya Bumbu dll
: Rp. 2.500,-/Ekor
3.
Biaya Tenaga
Kerja : Rp. 2.000,-/Ekor
4.
Biaya Iklan :
Rp. 1.000/Ekor
5.
Biaya distribusi
: Rp. 500/Ekor
Total Biaya : Rp.26.000,-/Ekor.
Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp.30.000,-
dikurangi Total biaya sebesar Rp.26.000,- dengan demikian didapat
Rp.4.000,-/Ekor Ayam. Dengan demikian Ekspetasi Return on equity yang akan
diperoleh adalah sebesar 15% dihitung dari perbandingan keuntungan dan Modal
yang dikeluarkan. ada di pasar.
1.3.Usulan
Proyek
Dari Studi Kelayakan Proyek yang telah
dilakukan dimana Ekspetasi return on equity diharapakan adalah 15 % maka
kiranya Proyek Bakmi ini layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain yang juga
mendukung layaknya usulan proyek ini adalah ketersediaan bahan baku ayam
kampung yang cukup melimpah di daerah Depok dan Sekitarnya sehingga ada jaminan
terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin.
Mudahnya membuat Bakmi serta tidak perlu memakai resep yang sulit juga hal yang
perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan Produk ini.
BAB II
PENGEMBANGAN PRODUK
2.1.Konsep
Produk
Seperti telah diketahui bersama ada
beberapa jenis Rumah Makan Bakmi beberapa diantaranya adalah Bakmi Margonda
,Bakmi Tebet,Bakmi Jogya ,Bakmi 77 serta banyak lagi lainnya. Sedangkan Bakmi
yang akan dipasarkan adalah Bakmi warna-warni Model Mie yang Warna-Warni inilah
yang menjadi unik dan sekaligus menjadi Ciri Khas Bakmi Warna- Warni. Konsep
Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Konsep yang telah
ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu. Dengan rasa yang
Khas,Gurih,Lezat dan terkesan elegan apabila membeli Bakmi ini maka dapat
dikatakan Bakmi Produk kita adalah produk Mitu dari Produk sejenis yang ada di
pasar.
2.2.Pengembangan
Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk
Bakmi ini agak sulit mengingat bahwa Model atau jenis dari masakan Bakmi
memiliki karakteristik tersendiri,pasar tersendiri dan langganan atau customer
tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian
ataupun cara pendistribusian ke langganan. Jenis Bakmi Warna yang terbuat dari
bahan Buah-Buahan Dan Sayuran yang mungkin menjadi pilihan apabila diperlukan
pengembangan terhadap Produk Bakmi mengingat sama sama menggunakan
Tepung,Buah-Buahan Dan Sayuran serta mudah dalam Proses membuatnya.
2.3.Uji
Produk
Setelah kita mampu membuat produk Bakmi
Warna-Warni,maka produk ini perlu di coba ke para calon pelanggan untuk
mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi Taste atau rasa serta yang
tidak kalah penting adalah Higienesnya. Diperlukan minimal 15 Orang yang
berbeda dari tingkat umur,Pekerjaan ,tingkat pendidikan serta jenis kelaminnya.
Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira Produk ayam goreng seperti apa
yang mereka inginkan Bentuk Alat Ukur /Questionnaire ini dapat dibuat seperti
berikut :
2.4.Persiapan
Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan
konsumen konsumen seperti apa maka tahap selanjutnya adalah persiapan produksi.
Persiapan Produksi akan meliputi beberapa Aspek,yang paling utama adalah
persiapan Sumber Daya Manusia,Bahan Baku utama,Bahan baku tambahan,Alat Pengolah,Tempat
Produksi,serta yang tak kalah penting adalah Sumber Pendanaan. Sumber Daya
Manusia dalam Aspek Produksi sangat penting perannya mengingat produk Bakmi ini
sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual,untuk itu tenaga
yang terampil dalam mengolah Bakmi mutlak diperlukan.
Ketersediaan Bahan Baku utama yaitu
Tepung mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab kelangsungan Produksi akan
terjaga dengan terjaganya stock yang cukup,mengenai bahan baku tambahan berupa
Buah-Buahan Serta Sayuran yang Segar dan alat pengolah pembuat Mie Walaupun
kontribusi terhadap proses produksi relative kecil namun keberadaannya mutlak
diperlukan. Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dari Proyek Bakmi
Warna-Warni ini sumber ini dapat diperoleh dari berbagai macam sumber bias dari
kredit Bank dari simpanan pribadi. Mengingat Jumlah Dana yang diperlukan tidak
terlalu besar maka sebaiknya sumber pendanaan akan lebih baik dari
Pribadi,modal yang diperlukan dengan perkiraan per hari adalah Rp.450.000,- adalah
sekitar Rp.5.000.000,- Namun apabila dirasa kurang dapat mengajukan permohonan
kredit Bank dimana saat ini Bank Berlomba lomba memberikan Kredit tanpa agunan
untuk skala kecil menengah.
BAB III
POSITIONING PRODUK
3.1.Segmentasi Targeting Dan Positioning Produk
Segmentasi Produk adalah proses
menempatkan Konsumen dalam subkelompok di Pasar Produk ,sehingga pembeli
memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan (“ Perilaku
Konsumen” , Nugroho J setiadi ). Dengan kata lain Segmentasi Pasar adalah
Proses mengkotak kotakan Pasar yang heterogen kedalam potensial Customer yang
memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon
yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan
segmen pasar adalah dari Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar
adalah dari Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari
Kremesan ini kita akan mengambil Segmen Variabel Psikografi dimana segmen kelas
sosial menengah bawah adalah menjadi segment pasar Bakmi ini.
Setelah kita mampu mengindentifikasi
Segmen pasar dimana dalam hal ini kita mengambil Segmen tingkat sosial,maka
selanjutnya Segmen tingkat sosial menengah bawah akan akan menjadi sasaran atau
target pemasaran. Dalam hal positioning Produk Bakmi Warna-Warni ini akan kita
posisikan sebagai Produk Bakmi dengan rasa yang sama Tetapi beda dari Warnanya
dengan Bakmi yang sudah terkenal namun harganya terjangkau oleh Masyarakat
kalangan bawah (Murah). Atau dengan kata lain yang lebih simple adalah Ayam
Goreng Kremesan dengan rasa yang enak, unik dan harga murah. Positioning ini
mengacu pada teori dimana Positioning Produk harus Jelas ,Berbeda dan memiliki
nilai lebih.
3.2
Uji Studi Positioning Produk.
Dalam melakukan uji Positioning Produk
yang perlu diperhatikan adalah apakah setelah kita meluncurkan produk tersebut
dapat diterima oleh konsumen dengan alasan bahwa produk yang kita bikin itu
sesuai dengan kebutuhannya,berbeda dari produk pesaing,memiliki nilai tambah
buat konsumen.
Untuk itu dalam melakukan kajian atas
positioning Produk Bakmi maka tingkat kepuasan antara yang mereka beli
(mengeluarkan uang) sebanding dengan Produk yang kita janjikan (yang didapat).
Sudah barang tentu kita memerlukan Questionnaire yang agak berbeda dari
Questionnaire Uji produk ,Pada Questionnaire Uji Positioning kita lebih
menekankan Apakah Produk Kita berbeda dari Produk Pesaing dari segi
rasa,harga,kemasan,cara penyajian dsb Dengan demikian dibenak konsumen Produk
yang mereka beli haruslah ada kesan lain atau berbeda dengan pesaing.
BAB IV
MARKETING MIX
4.1.Penentuan
Harga
Setelah menentukan Positioning Produk
maka langkah yang selanjutnya adalah penjabaran dari Positioning tersebut yaitu
dengan Bauran Pemasaran atau yang lebih terkenal adalah Marketing Mix.
Marketing Mix untuk Produk konsumsi adalah mengikuti Kaidah kaidah yang ada,
dimana dalam hal ini Strategi Penentuan Harga,Produk/Merek, Promosi,dan
Place/Tempat/Distribusi haruslah betul betul berbeda dari Produk yang sudah
ada, sehingga dalam hal ini betul betul ada Deferensiasi. Dalam hal Masakan
Bakmi dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka
Faktor Harga menjadi sangat sensitive,untuk itu dalam menentukan harga betul
betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan
dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya adalah apakah dengan
harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung.
4.2.Penentuan
Produk/Merek
Penentaun Merek produk dapat dilkakukan
berdasarkan nama belakang dari Produk tersebut,umumnya produk Makanan lebih
memilih nama belakng dari Produk yang dibuat dengan ditambah label tertentu.
Semisal Bakmi Margonda ,Bakmi Tebet,Bakmi Jogya ,Bakmi 77 dan lain
sebagainya,label ini sebenarnya justru yang menjadi penguat Citra dari Produk
tersebut. Masyarakat akan lebih mengenal Label Makanan dari pada hanya nama
Belakangnya saja.
Dengan demikian saya memberi nama : Bakmi Warna-Warni ini menjadi Faktor pembeda dari produk lain yang sejenis.
Dengan demikian saya memberi nama : Bakmi Warna-Warni ini menjadi Faktor pembeda dari produk lain yang sejenis.
4.3.Promosi
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL)dan Below the line(BTL). Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklan di TV,Radio,dan Koran/Majalah.Sementara itu Iklan Below the Line adalah iklan yang biasanya langsung bersentuhan dengan Konsumen misalnya adalah Sponsorship didalam Event event tertentu,Direct mail,Demo Memasak dan lain sebagainya.
Untuk Produk Mie Ayam Media Promosi yang tepat sebenarnya adalah Promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa Bakmi tersebut dan diharapkan dapat menjadi media untuk mempromosikan kepada orang lain. Hal ini juga mengingat akan keterbatasan Dana untuk melakukan promosi Above The Line misalnya.
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu Above The Line (ATL)dan Below the line(BTL). Promosi Above The line adalah promosi yang menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklan di TV,Radio,dan Koran/Majalah.Sementara itu Iklan Below the Line adalah iklan yang biasanya langsung bersentuhan dengan Konsumen misalnya adalah Sponsorship didalam Event event tertentu,Direct mail,Demo Memasak dan lain sebagainya.
Untuk Produk Mie Ayam Media Promosi yang tepat sebenarnya adalah Promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa Bakmi tersebut dan diharapkan dapat menjadi media untuk mempromosikan kepada orang lain. Hal ini juga mengingat akan keterbatasan Dana untuk melakukan promosi Above The Line misalnya.
4.4.Distribusi/Tempat
Penjualan
Tempat penjualan produk Bakmi Kami ini tempatnya
benar benar Strategis,dengan Trafic yang padat dan Jumlah Populasi orang di
sekitar tempat penjualan padat. Dengan tempat yang cukup strategis akan sedikit
banyak menimbulkan Efek Buying Signal,Orang yang tadinya belum tahu keberadaan
Produk kita akan dengan segera tahu,dengan demikian Faktor Manusia yang
biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.

o Mie ayam ( Rp 12.500 / porsi ) x 100 porsi / hari Rp 1.250.000
o Mie Bakso ( Rp 15.000 / porsi ) x 100 porsi / hari Rp 1.500.000
o Bakso kuah ( Rp 10.000 / porsi) x 100 porsi / hari Rp 1.000.000 +
Rp 3.750.000

o Mie ayam ( Rp 12.500 / porsi ) x 125 porsi / hari Rp 1.562.500
o Mie Bakso ( Rp 15.000 / porsi ) x 125 porsi / hari Rp 1.875.000
o Bakso kuah ( Rp 10.000 / porsi) x 125 porsi / hari Rp 1.250.000 +
Rp 4.687.500

o 2008 1.350.000.000 ( 3.750.000 x 30 x 12 ) Rp
1.350.000.000
o 2009 1.687.320.000 ( 4.687.000 x 30 x 12 ) Rp
1.687.320.000
o 3.037.320.000 Rp 337.320.000
Jadi
Hasil Peramalan Pendapatan
a. 3.037.320.000 / 2 = Rp 1.518.660.000
b. 337.320.000 / 2 = Rp 168.660.000
Tahun 2008 = 1.518.660.000 + 168.660.000 + 168.660.000 = Rp 1.855.980.000
Tahun 2009 = 1.518.660.000 + 168.660.000 + 337.320.000 = Rp 2.024.640.000
Peramalan Pengeluaran Biaya Variabel Tahun 2008 & 2009
Tahun Biaya Variabel t x y
2008 16.800.000 - 16.800.000
2009 21.000.000 + 21.000.000 +
37.800.000 4.200.000
a. 3.037.320.000 / 2 = Rp 1.518.660.000
b. 337.320.000 / 2 = Rp 168.660.000
Tahun 2008 = 1.518.660.000 + 168.660.000 + 168.660.000 = Rp 1.855.980.000
Tahun 2009 = 1.518.660.000 + 168.660.000 + 337.320.000 = Rp 2.024.640.000
Peramalan Pengeluaran Biaya Variabel Tahun 2008 & 2009
Tahun Biaya Variabel t x y
2008 16.800.000 - 16.800.000
2009 21.000.000 + 21.000.000 +
37.800.000 4.200.000
Hasil
Peramalan Biaya Variabel
a. 37.800.000 / 2 = Rp 18.900.000
b. 4.200.000 / 2 = Rp 2.100.000
Tahun 2008 = 18.900.000 + 2.100.000 + 2.100.000 = Rp 23.100.000
Tahun 2009 = 18.900.000 + 2.100.000 + 4.200.000 = Rp 25.200.000
a. 37.800.000 / 2 = Rp 18.900.000
b. 4.200.000 / 2 = Rp 2.100.000
Tahun 2008 = 18.900.000 + 2.100.000 + 2.100.000 = Rp 23.100.000
Tahun 2009 = 18.900.000 + 2.100.000 + 4.200.000 = Rp 25.200.000
Keterangan
Tahun
2008
2009
2010
2011
Tahun
2008
2009
2010
2011
Cash in
Pendapatan
1.550.000.000
1.687.320.000
1.855.980.000
2.024640.000
cash out
B.variabEl
16.800.000
21.000.000
23.100.000
25.200.000
B.Tetap
897.480.000
897.480.000
897.480.000
897.480.000
Jumlah Biaya
16.800.000
21.000.000
23.100.000
25.200.000
B.Tetap
897.480.000
897.480.000
897.480.000
897.480.000
Jumlah Biaya
914.280.000
918.480.000
920.500.000
922.680.000
DEBIT
435.720.000
768.840.000
915.480.000
1.101.960.000
Pajak(20%)
87.144.000
153.768.000
183.096.000
220.392.000
EAT
348.576.000
615.072.000
732.384.000
881.568.000
Deprisiasi
182.000.000
182.000.000
182.000.000
182.000.000
Procced
166.576.000
433.072.000
550.348.000
699.568.000
Perhitungan Net Cash Flow Tahun 2008 s/ 2011
Payback Period (PP)
918.480.000
920.500.000
922.680.000
DEBIT
435.720.000
768.840.000
915.480.000
1.101.960.000
Pajak(20%)
87.144.000
153.768.000
183.096.000
220.392.000
EAT
348.576.000
615.072.000
732.384.000
881.568.000
Deprisiasi
182.000.000
182.000.000
182.000.000
182.000.000
Procced
166.576.000
433.072.000
550.348.000
699.568.000
Perhitungan Net Cash Flow Tahun 2008 s/ 2011
Payback Period (PP)
Th 1 : Investasi awal : Rp.221.200.000
Proceed tahun ke-1 : Rp.166.576.000
Sisa investasi tahun ke-1 Rp. 54.624.000
Proceed tahun ke 2 : Rp. 54.624.000 x 12 bulan = 1.51
Rp. 433.072.000
= 0.51 x 30 hari = 15 hari
Jadi waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada warung Bakmi adalah selama 1 tahun 1 bulan 15 hari
* Investasi :
- Gedung / tempat usaha : Rp.200.000.000
- Furniture ( meja, kursi, dan lain- Rp. 5.000.000
lain)
- 3 unit AC Rp. 6.000.000
- Peralatan masak (kompor gas & tabung ) Rp. 1.200.000
- Perlengkapan lain-lain (piring, gelas, mangkuk, dan lain- Rp. 1.000.000
lain)
- Mesin Cash Register Rp. 5.000.000
- Lemari Es Rp. 3.000.000
______________
Total Investasi Rp. 221.200.000
* Biaya Variabel (300/hari) (375/hari)
- Biaya Listrik 500.000 x12 Rp.6.000.000 Rp.7.500.000
- Biaya telepon 200.000 x12 Rp.2.400.000 Rp.3.000.000
- Biaya air 300.000 x12 Rp.3.600.000 Rp.4.500.000
- Biaya Reparasi 100.000 x12 Rp.1.200.000 Rp.1.500.000
- Biaya iklan 100.000 x12 Rp.1.200.000 Rp.1.500.000
- Biaya tak terduga 200.000 x12 Rp.2.400.000 Rp.3.000.000
____________ ____________
Total Biaya Variabel Rp.16.800.000 Rp. 21.000.000
* Biaya Tetap
- Bahan Baku 2.000.000 x 30 x 12 Rp.720.000.000
- Gaji pegawai 20 x 650.000 x12 Rp.156.000.000
- Gaji manjer 1 x 1.500.000 x 12 Rp. 18.000.000
- Isi ulang tabung 80.000 x 3 x 12 Rp. 2.880.000
- Perlengkapan (Supit, tisu,sedotan) 50.000 x 12 Rp. 600.000
______________
Total Biaya Tetap Rp. 897.480.000
- Gaji pegawai 20 x 650.000 x12 Rp.156.000.000
- Gaji manjer 1 x 1.500.000 x 12 Rp. 18.000.000
- Isi ulang tabung 80.000 x 3 x 12 Rp. 2.880.000
- Perlengkapan (Supit, tisu,sedotan) 50.000 x 12 Rp. 600.000
______________
Total Biaya Tetap Rp. 897.480.000
BAB V
UJI PEMASARAN
5.1. Strategi Penjualan
Dalam hal strategi Penjualan akan lebih
banyak berkaitan dengan Masalah Distribusi, Penyajian,dan tempat Penjualan.
Strategi yang biasanya dianut untuk Pemasaran produk dengan skala kecil,
bersifat home industri,berupa makanan biasanya adalah menganut penjualan
langsung tanpa perantara,hal ini sangat berlainan sekali dengan Produk produk
food maupun Produk non food yang sudah berskala industri menengah atas yang
suka atau tidak suka harus menggunakan jasa Distributor untuk memasarkannya.Dalam
hal strategi penjualan ini juga dalam menarik para pelanggan kami juga
memberikan bonus seperti membeli 5 porsi gratis 1 porsi mie ayam, mie bakso
atau bakso kuah.
5.2
Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses
atau gagal hendaknya kita harus memasang target penjualan.Target penjualan ini
bias ditentukan tiap hari,tiap minggu atau tiap bulan. Toleransi untuk mengukur
apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian
dalam Prosentase,misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap
gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target
terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relative baru
sehingga belum banyak konsumen yang tahu.
BAB VI
PENUTUP
Bahwa dalam melakukan usaha dituntut
untuk serius dan Fokus,kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah
tengah,dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut berupa usaha
sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun
berasal dari diri kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya
adalah suatu keharusan.
Perhitungan perhitungan yang matang
selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam
perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus
menerus mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot habis. Sudah
sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih
sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan
demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
1 comments:
[JUST SHARE]
USAHA MIE AYAM TANPA MODAL DAN TANPA RUGI DIJAMIN 100% UNTUNG
SOLUSI USAHA MIE AYAM TANPA RESIKO
Bisnis kuliner memang sangat menguntungkan namun begitu banyak liku2 yang harus dihadapi. Semakin suatu usaha memiliki keuntungan besar maka resiko rugipun semakin besar.
Dalam memulai bisnis kuliner sudah dapat dipastikan pada awalnya resiko sangatlah besar karena masyarakat belum mengenal produk anda maka kemungkinan dagangan anda tersisa sangatlah besar dan sudah dapat dipastikan barang dagangan tersebut tidak dapat digunakan kembali.
Kami berikan solusi dengan dengan mengambil resiko tersebut sedangkan anda hanya menikmati keuntungannya saja.
MENGAPA BERMITRA DENGAN KAMI
Keuntungan anda jika bergabung dengan kami :
* Tanpa biaya Frenchise Fee maupun Royalti Fee, bahkan akan kami subsidi dalam
pembuatan Company Indentity
* Anda tidak perlu melakukan uji coba dalam meracik
makanan yang enak karena kami sudah
melakukannya untuk anda
* Kami membantu anda dalam melakukan penetrasi
pasar dengan melakukan promosi2 baik melalui
penyebaran flyer, voucher, spanduk, media cetak,
media elektronik serta media online
* Kami berikan pelatihan serta supporting selama anda
menjadi mitra kami
* Dengan tanpa modal berdagang maka invetasi anda
sangatlah kecil
* Tanpa resiko barang dagangan anda rusak/basi
* Langsung menjadi agen kami hingga jika ada
kenalan anda menjadi mitra maka anda akan
mendapat keuntungan langsung
USAHA MIE TANPA MODAL
Kami akan mensupplai semua kebutuhan anda berdagang mie ayam seperti
Bahan baku : Mie, ayam rebus, minyak ayam, msg, kecap asin dan kuah
Bahan pendukung : sambal, saos sambal, kecap manis kecuali sawi dan daun bawang
Dagangan tambahan seperti : Bakso, pasngsit dll.
Semua itu akan kami kirim tanpa anda membayarnya terlebih dahulu.
Bahkan anda akan memegang hasil penjualan tersebut hingga kami kirimkan tagihannya.
JAMINAN TANPA RUGI
Anda tidak akan pernah rugi karena anda hanya membayar dagangan anda yang laku saja sedangkan dagangan yang tidak laku dan rusak atau basi akan kami tarik kembali tanpa anda bayar sedikitpun.
Contoh :
Kami kirimkan bahan mie dan semua bahan pendukungnya sebanyak 100 porsi.
Setelah anda berdagang ternyata hanya laku 70 porsi dan sisa rusak karena tidak laku sebanyak 30 porsi maka tagihan yang akan kami kirim hanya sebanyak 70 porsi.
PRODUK KAMI DIJAMIN BERSIH, ALAMI, SEHAT DAN PASTINYA 100% HALAL
Sementara baru melayani Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor dan Depok
Office :
Jl. Nyiur Raya No.13
Kranggan permai Blok AS 15
Jatisampurna-Bekasi 17433
Factory :
Jl. Raya Hankam Pondok Gede No.1
Pondok Melati , Bekasi 17435
Phone : 021 – 7111 99 80
Mobile : 08155 99 99 45
Blog : www.bakmihoreee.blogspot.com
Email: bakmihoreee@gmail.com
Facebook : https://www.facebook.com/pages/BAKMI-Horeee/143364715834855?ref=hl
Post a Comment