Penyakit TBC atau yang biasa dikenal sebagai Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infkesi kronis atau
menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium Tuberklosa yang
dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.
Namun
sesuai fakta yang ada bahwa penderita penyakit TBC lebih banyak menyerang pada
usia produktif yang berkisar antara 15-35 tahun.
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan
adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit
ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke
orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia.
Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis,
yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa
akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah
kasus.
Pada
tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis
sebagai Global Emergency.
Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru
tuberkulosis pada tahun 2002, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman
tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus di dunia.
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk
di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan
lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. Seratus tahun yang lalu, satu dari lima
kematian di Amerika
Serikat disebabkan
oleh tuberkulosis.
Tuberkulosis
masih merupakan penyakit
infeksi saluran napas
yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan
ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena
pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah
penderita semakin bertambah.
Pengobatan
Tuberkulosis berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan dan
selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti,
karena pengobatan yang cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau
menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal akibatnya
yaitu pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR ( multi
drugs resistance ), kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam
pengobatannya sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu
demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia
Tanggal 24 Maret diperingati dunia sebagai "Hari
TBC" oleh sebab pada 24 Maret 1882 di Berlin, Jerman, Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai
penyebab tuberkulosis yang ditemukannya.
Klasifikasi
1.
Tuberkulosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis
dan histologis
2.
Tuberkulosis paru tidak terkonfirmasi secara
bakteriologis dan histologis
3.
Tuberkulosis pada sistem saraf
4.
Tuberkulosis pada organ-organ lainnya
5.
Tuberkulosis millier
Patofisiologi
Penyebab penyakit ini adalah bakteri
kompleks Mycobacterium tuberculosis.
Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo
Actinomycetales. kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis,
M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks
tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering
dijumpai.
M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran
panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob.
Mycobacteria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, misalnya dengan
Pewarnaan Gram. Namun, sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram,
maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu, maka
mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme
lain yang juga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus,
Legionella micdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding
sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di
bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga
mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain
dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan
patogen, menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga.
Penularan
Penularan penyakit ini karena kontak dengan
dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang
terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak sering mendapatkan penularan dari
orang dewasa di sekitar rumah maupun saat berada di fasilitas umum seperti
kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar rumah. Oleh sebab ini
masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis maka
hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan ,
tidak membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia memakai
masker atau setidaknya sapu tangan atau tissue.
Dalam memerangi penyebaran Tuberkulosis
terutama pada anak anak yang masih rentan daya tahan tubuhnya maka pemerintah
Indonesia telah memasukkan Imunisasi Tuberkulosis pada anak anak yang disebut
sebagai Imunisasi BCG sebagai salah satu program prioritas imunisasi wajib
nasonal beserta dengan 4 jenis imunisasi wajib lainnya yaitu hepatitis B,
Polio, DPT dan campak, jadwalnya ada di Jadwal imunisasi
MAKANAN YANG
DIANJURKAN
Berikut adalah panduan makanan seimbang yang dianjurkan bagi
penderita TBC seperti dilansir diethealthclub.com, Senin (26/3/2012) :
1.
Makanlah berbagai macam buah segar dan sayuran setiap
hari, tetapi tetap dalam jumlah kalori yang direkomendasikan dokter.
Pilih
sayuran yang berbeda dari berbagai jenis seperti sayuran hijau tua, sayuran
berwarna oranye, kacang, dll.
2.
Susu atau produk susu harus dikonsumsi setidaknya 3
kali sehari.
Kalsium dalam susu sangat penting dalam
membangun kesehatan tulang pasien TBC.
3.
Untuk produk daging, pilihlah daging tanpa lemak atau
rendah lemak. 10 persen asupan kalori harian harus berasal dari lemak jenuh dan
sekitar 200 mg kolesterol.
Jagalah
asupan total lemak dan minyak antara 25 - 30 persen kalori harian. Sebagian
besar lemak harus berasal dari lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal yang
ditemukan dalam makanan seperti ikan, kacang-kacangan dan minyak sayur.
4.
Makanlah berbagai macam makanan yang kaya protein
seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Makanlah
makanan kecil sepanjang hari dengan rentang waktu yang singkat. Pastikan agar
tubuh mendapat cukup asupan cairan dan garam dalam makanan.
5.
Makanan untuk pasien TB harus sederhana, dipersiapkan
dengan baik dan mudah dicerna. Makanan yang lebih berat baru dapat diberikan
kepada pasien setelah kondisinya sangat membaik.
MAKANAN YANG HARUS
DIHINDARI ATAU DIPANTANG OLEH PASIEN TBC
1. Gula
halus dan gula olahan harus dihindari oleh penderita TBC.
Contohnya seperti roti putih, gula putih, sereal dan makanan
manis seperti kue dan puding.
2. Saus
yang kaya akan natrium dan gula juga harus dihindari.
Saus apel atau saus cranberry dapat dijadikan alternatif.
3. Teh
kental dan kopi yang mengandung banyak kafein harus dihindari karena kafein
adalah stimulan TBC.
Tapi menurut University of Maryland Medical Center, teh
hijau yang bebas kafein dapat diminum bersama dengan pengobatan TBC karena
mengandung antioksidan.
4. Acar
banyak mengandung natrium.
Karena asupan natrium pada penderita TBC harus dibatasi,
maka acar juga sebaiknya dihindari. Sebanyak 1 - 2 ons acar mengandung 850
miligram natrium.
5. Pasien
TBC dilarang keras mengkonsumsi alkohol atau minuman beralkohol selama
menjalani pengobatan.