Monday 14 January 2013

Makalah Teori Interpersonal Caring


Teori Interpersonal Caring


KAKUCHI PHOTOCOPY SIGLI
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan yang pesat. Jean Watson, seorang professeor keperawatan memiliki persepsinya sendiri mengenai caring. Tulisan ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai caring menurut Watson.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini, caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda.Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal, yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.
Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif, yaitu pembentukan sistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan dan harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar petumbuahn diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan.

B.  Tujuan Penulisan
1.      Tujuan umum
Meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar petumbuahn diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.

2.      Tujuan khusus
a.       Dipahaminya pengertian konsep caring oleh masyarakat.
b.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah KDK.






BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.
Menurut watson:
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda.Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal, yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat ditantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif, yaitu pembentukan sistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan dan harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar petumbuahn diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan

B.   Paradigma Keperawatan
1) Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992) Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Hirarki Maslow berpendapat tentang Kebutuhan Dasar manusia
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu: Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
c.  Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
·         Interaksi antar warga
·         diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
·         Suatu komuniatas dalam waktu
·         identitas yang kuat mengikat semua warga
2)   Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson). Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau). Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
Ø  Keturunan
Ø  Perilaku
Ø  Pelayanan kesehatan
Ø  Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.

C.  Pandangan tentang konsep caring
·         Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
·         Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
·         Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
·         Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
·         Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
·         Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
·         Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.

D. Prinsip dasar dalam praktek caring kesehatan masyarakat
Prinsip dasar dalam praktek caring kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1.        Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2.        Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3.        Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
4.        Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5.        Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6.        kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
7.        Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8.        Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
9.        Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10.    Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.
11.    Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12.    Home visite sangat penting.
13.    Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14.    Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
E.  Peran perawat konsep caring komunitas dalam asuhan keperawatan
Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Linda Jarvis)
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:
1.        Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership).
2.        Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:

1.      Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.
2.      Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
3.      Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4.      Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri.
5.      Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

KAKUCHI PHOTOCOPY SIGLI

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes