Teori
Interpersonal Caring
KAKUCHI PHOTOCOPY SIGLI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Caring secara umum dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain, pengawasan
dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting
terutama dalam praktik keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan
yang pesat. Jean Watson, seorang professeor keperawatan memiliki persepsinya
sendiri mengenai caring. Tulisan ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai
caring menurut Watson.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam
hal ini, caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan
harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat
senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan
klien.
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu
masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat
harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan
yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap
respon yang berbeda.Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi
klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal, yaitu
hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan
caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan
energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring
meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan.
Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif,
yaitu pembentukan sistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan
dan harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang
holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan
hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif
dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal,
menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung,
memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya
tekanan yang bersifat fenomologis agar petumbuahn diri dan kematangan jiwa
klien dapat dicapai.
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan
oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan
pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal
dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi keperawatan
dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari teori caring
menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani
dan spiritual dalam asuhan keperawatan.
B.
Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa sensitif
terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling percaya,
meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien,
penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan,
peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, menciptakan lingkungan
mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi bimbingan dan memuaskan
kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat
fenomologis agar petumbuahn diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian konsep caring
oleh masyarakat.
b. Untuk memenuhi tugas mata kuliah KDK.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga
menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan,
perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun
kekurangan klien.
Menurut watson:
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu
masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat
harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan
yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap
respon yang berbeda.Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk mampu menghadapi
klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal, yaitu
hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan
caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan
energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring
meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat ditantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif,
yaitu pembentukan sistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan
dan harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang
holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan
hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif
dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal,
menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung,
memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya
tekanan yang bersifat fenomologis agar petumbuahn diri dan kematangan jiwa
klien dapat dicapai.
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan
oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan
pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk
mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi
keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari
teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara
aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan
B.
Paradigma Keperawatan
1) Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik,
dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik
karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992) Manusia selalu berusaha
untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu
belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi
dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara
terus menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi
terhadap pengaruh lingkungan
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik,
intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip
dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek
keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan
biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian
pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar
manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi
diri.
Hirarki Maslow
berpendapat tentang Kebutuhan Dasar manusia
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus
pelayanan keperawatan yaitu: Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki
atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap
masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi
keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah
satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu
angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian
akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
c.
Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas
bersama
Ciri-ciri:
·
Interaksi antar warga
·
diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan
peraturan yang khas
·
Suatu komuniatas dalam waktu
·
identitas yang kuat mengikat semua warga
2)
Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan efektif (Parson). Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau). Menurut HL Bloom ada 4
faktor yang mempengaruhi kesehatan
Ø Keturunan
Ø Perilaku
Ø Pelayanan kesehatan
Ø Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana
kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal
sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal
berada di tengah.
C.
Pandangan tentang konsep caring
·
Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat
dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
·
Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan
penerima pelayanan kesehatan.
·
Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan
klien sebagai penerima pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk
mendorong dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan.
·
Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan
penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
·
Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk
peningkatan kesehatan.
·
Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
·
Klien merupakan anggota tetap team kesehatan.
Individu dalam komunitas bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus
didorong serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.
D. Prinsip
dasar dalam praktek caring kesehatan masyarakat
Prinsip dasar dalam praktek caring kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut:
1.
Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan
kesehatan masyarakat
2.
Sasaran terdiri dari, individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
3.
Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat
bukan bkerja untuk masyarakat.
4.
Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan
pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
5.
Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan
masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan
dalam proses keperawatan.
6.
kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat
adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
7.
Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik
yang sakit maupun yang sehat.
8.
Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada
pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
9.
Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah
meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin.
10.
Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja
secara sendiri tetapi bekerja secara team.
11.
Sebagian besar waktu dari seorang perawat
kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk
sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah
sakit.
12.
Home visite sangat penting.
13.
Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14.
Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus
mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
E.
Peran perawat konsep caring komunitas dalam asuhan keperawatan
Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yang sama. (WHO).
Komunitas adalah
kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mesekak tinggal,
kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Linda Jarvis)
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga
diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk
mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu
upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau,
dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat
guna.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan
kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan
dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan
Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:
1.
Pemberian asuhan keperawatan secara langsung
kepada individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi
intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama
(partnership).
2.
Memperhatikan secara langsung terhadap status
kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa
prinsip, yaitu:
1.
Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas.
2.
Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
3.
Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4.
Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri.
5.
Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
KAKUCHI PHOTOCOPY SIGLI
0 comments:
Post a Comment