Tuesday 18 December 2012

KTI KEPERAWATAN : Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Bagi Masyarakat di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.



Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Bagi Masyarakat di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.


ABSTRAK

Jamban adalah suatu bangunan atau tempat yang sengaja dibuat untuk dipergunakan dalam membuang tinja atau kotoran manusia/najis bagi keluarga dan masyarakat yang lazim disebut WC.

Menteri Republik Indonesia melaporkan bahwa cakupan penggunaan jamban di pedesaan hanya 49,1% dan diperkotaan 76%. Kasus penggunaan jamban menjadi masalah yang besar, dengan kondisi sarana pebuangan tinja yang kurang baik maka dapat dipastikan bahwa kebiasaan buang air besar masyarakat bukanlah jamban, akan tetapi disungai yang mengalir. Hal ini telah berlangsung lama sehingga telah menjadi kebiasaan penduduk setempat.

Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa masyarakat kurang menyadari dan memahami arti penting resiko yang akan timbul, dalam kaitan inilah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan jamban bagi masyrakat Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie.

Dari hasil penelitian ini ada berbagai saran yang perlu ditindak lanjuti yaitu hendaknya masyarakat lebih meningkatkan penggunaan jamban dalam hal mengikuti kegiatan penyuluhan yang cukup tentang penggunaan jamban, kemudian untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang penggunaan jamban diharapkan dapat meningkatkan kesehatan yang baik khususnya menganai jamban.

Daftar Pustaka  : 5 ( 2001-2012 ) + 2 akses internet
Kata Kunci        : Pengetahuan, Penggunaan Jamban
v + 16 halaman, 1 diagram/gambar


 KAKUCHI PHOTOCOPY SIGLI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia sehat tahun 2011 mempunyai visi yang sangat idealis, yaitu masyarakat indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, maupun memiliki derajat kesehatan yang optimal, dari visi tersebut ada tiga prekondisi yang perlu dilakukan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, yakni ; lingkungan yang sehat, perilaku sehat, pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyrakat (Depkes RI, 2003).
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Misalnya :untuk mewujudkan visi Indonesia sehat 2011 tersebut telah ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan. Menggerakkan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya (Depkes RI, 2003).
1
 
Tinja dan kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini disebut tinja. Pembuangan kotoran manusia merupakan tempat pembuangan tinja yang pada umumnya disebut jamban (Notoadmodjo, 2003).
Penggunaan jamban di daerah pedesaan  saat ini masih sangat rendah sehingga pencanangan pekan sanitasi yang dilakukan pemerintah diseluruh pedesaan adalah untuk menunjang pembudayaan hidup bersih dan sehat. Hal ini dikemukakan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam membuka Pentaloka Pekan Sanitasi dan Rekornas Penyehatan Air dan Pengamatan Limbah di Jakarta. Cakupan penggunaan jamban di pedesaan hanya 49,1 % dan diperkotaan 76,9%. Pandangan ahli sanitasi yang secara langsung berhubungan dari pembuangan kotoran manusia yang sangat bervariasi, bertitik tolak dari kebersihan masyarakat dalam hubungannya dengan ekonomi serta penyehatan. Sedangkan ahli kesehatan menaruh perhatian besar pada infeksi manusia dan bahwa penyakit berhubungan dengan pembuangan kotoran manusia dan sampah (Depkes RI, 2003).
Dari Desa Blang Bungong kecamatan Tangse dengan jumlah penduduk 246 jiwa dan 62 kepala keluarga, jumlah rumah 41 unit, sedangkan jumlah jamban keluarga yang ada berjumlah 20 unit. Dengan kondisi sarana pembuangan tinja yang kurang baik maka dapat dipastikan bahwa kebiasaan buang air besar masyarakat Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse adalah bukan dijamban, akan tetapi disungai yang mengalir di desa tersebut, dan ini telah berlangsung lama sehingga telah menjadi kebiasaan penduduk setempat. Dari data yang penulis dapatkan di Puskesmas Tangse ternyata penduduk Desa Blang Bungong yang datang ke Puskesmas Desember tahun 2011 terdapat 68 orang yang menderita diare, 24 orang anak yang menderita cacingan. Sedangkan data tahun 2012 dari bulan Januari sampai April terdapat 41 orang yang menderita diare dan 16 orang anak yang menderita cacingan.
Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002/2003 angka pemakaian dan penggunaan jamban menggunakan penurunan dari 26/1000 penggunaan jamban dan juga yang tidak menggunakan sekitar 20/1000 kepala keluarga. Dari 421/ 1000 pemakaian jamban pada tahun 2009 menjadi 307/100 pemakaian jamban. Dijumlahkan pada tahun 2004 – 2008 (Profil Kesehatan Indonesia, 2003).
Angka pemakaian jamban untuk Provinsi Aceh tahun 2011 terdapat 1017 penggunaan jamban terpakai (http://bappeda.acehprov.go.id/ akses 12 Desember 2012).
Angka pemakaian jamban dari bulan Januari sampai Desember 2011 di Kabupaten Pidie adalah 5000 Kepala keluarga yang menggunakan, dan yang tidak menggunakan sekitar 6000 kepala keluarga. Dan 1000 kepala keluarga yang membuang tinja pada tempat terbuka yaitu sungai (Dinkes Pidie, 2012).
Dari latar belakang diatas penulis tertarik meneliti tentang “Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Bagi Masyarakat di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kebupaten Pidie Tahun 2012”.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Jamban Bagi Masyarakat di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang Pengetahuan penggunaan jamban bagi masyarkat di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengetahui tingkat pengetahuan tentang pengertian jamban di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.
b.      Tingkat pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis jamban di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.
c.       Tingkat pengetahuan masyarakat tentang kegunaan jamban di Desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2012.

D.    Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan, maka dalam penlitian ini penulis membatasi runag lingkupnya hanya pada pengetahuan penggunaan jamban yang meliputi pengertian jamban, jenis-jenis jamban dan kegunaan jamban di desa Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie.

E.     Manfaat Penelitian
                  1.      Dinas Kesehatan kabupaten Pidie, sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang pelaksanaan program pengelolaan jamban keluarga.
                  2.      Bahan masukan bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan khususnya pembuangan tinja.
                  3.      Penulis, dapat mengaplikasikan sebagai kesempatan untuk mengaplikasi yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan di akademi keperawatan     .
                  4.      Sebagai bahan referensi bagi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Pidie.
 



0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes